Selasa, 16 Desember 2008

Tuntutan Papua Merdeka Dan Australia

Tuntutan Papua merdeka dan Australia

with 42 comments

Sebagian rakyat Papua menuntut merdeka dan terlepas dari Republik Indonesia, itu hal dan tuntutan yang wajar. Selama ini kita semua tahu bahwa sebagai daerah penghasil bijih logam dan kekayaan hutan andalan Indonesia, Papua -yang dulu bernama Irian Jaya- hanya dijadikan layaknya seekor sapi perah bagi pemerintah pusat (Jakarta). Kesejahteraan masyarakat Papua tak begitu diperhatikan, sementara itu kerusakan lingkungan akibat penambangan bijih logam dan hutan harus mereka tanggung dan rasakan setiap harinya.

Alih-alih memperbaiki kesalahan manajemen pemerintahannya sendiri, kini orang-orang di pusat -baik di pemerintahan maupun di parlemen- ribut dan kebakaran jenggot dengan pemberian visa tinggal sementara kepada 42 warga Papua yang mencari suaka. Saya kira wajar kalau mereka mencari suaka ke Australia, mungkin saja keselamatan jiwa mereka benar-benar tengah terancam oleh tingkah laku yang "zalim" dari aparat keamanan kita.

Apa untungnya lebih meributkan soal tingkah polah Australia? Jika memang tidak suka, ya ambil saja langkah tegas: putuskan hubungan diplomatik misalnya. Sebagai negara yang waras, tentu saja mereka juga cukup "ngiler" dengan kayanya sumberdaya alam di Papua. Kalau Papua bisa merdeka, tentu itu keuntungan tersendiri buat mereka, sama seperti kasus lepasnya Timor Leste dari Indonesia.

Pekerjaan rumah pemerintah kita sudah jelas, membuat rakyat Papua merasa seperti di rumahnya sendiri. Memberikan apa yang menjadi hak mereka dan jangan merampas semua yang ada hanya untuk kepentingan Jakarta atau Jawa. Jadi, daripada menguras energi dengan mengambinghitamkan Australia atas kesalahan manajemen sendiri, lebih baik perbaikilah diri kita sendiri.

Atau, jangan-jangan kita memang lebih suka ribut-ribut daripada kerja serius?

Tidak ada komentar:

Pengikut